Mensyukuri Nikmat Dan Menikmati Syukur


Sebuah nikmat akan terasa nilai dari kenikmatannya adalah ketika dihilangkannya nikmat tersebut dari kita. Ketika apa-apa yang sudah kita punya tak lagi berguna, atau ketika apa-apa yang telah kita miliki tiba-tiba menghilang, sehingga apa-apa tersebut bukan lagi milik kita. Kita diberi mata oleh Allah untuk melihat, maka nikmatnya melihat itu akan terasa saat kita tidak bisa lagi melihat. Pun sama halnya dengan nikmat berbicara, kelak akan terasa nikmatnya saat dihilangkannya kemampuan kita untuk berbicara.

Lebih jauh lagi mengenai nikmat lingkungan kita. Kita diberi nikmat oleh Allah dengan dikirim di tengah-tengah lingkungan yang baik. Kita dekat dengan tempat ilmu, dekat dengan masjid sehingga bisa mendengar indahnya kumandang adzan setiap kali masuk waktu shalat. Kita juga memiliki teman-teman yang mengingatkan kita untuk selalu berakhlak baik dan dijauhkan dari orang-orang yang membuat kita lalai kepada Allah. Namun nikmat Allah yang luar biasa itu baru akan terasa nilai kenikmatannya saat nikmat itu sudah diambil, atau dengan kata lain sudah lenyap.

Namun, ada sebuah rahasia dimana kita bisa merasakan nikmat sebelum nikmat itu lenyap, dan bahkan yang lebih hebatnya lagi bisa mengundang nikmat-nikmat lainnya yang sebelumnya belum pernah kita rasakan. Rahasia tersebut adalah dengan menjadi seorang ahli syukur, yakni dengan mengikat nikmat-nikmat Allah lewat sebuah syukur, bahkan dikeadaan yang sulit sekalipun. Janganlah takut dengan nikmat-nikmat yang belum kita rasakan. Kelak jika kita menjadi ahli syukur, niscaya akan datang nikmat-nikmat lain dari Allah, dan sungguh itu sangat mudah bagi Allah untuk mendatangkan nikmat kepada ahli syukur. Jangan risau terhadap nikmat yang belum ada, tetapi risaulah jika kita tidak bisa mensyukuri nikmat-nikmat yang ada. Jika kita tidak bisa mensyukuri nikmat-nikmat yang ada, maka kelak Allah akan memberikan azab-Nya kepada kita.

"Sesungguhnya jika engkau bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim : 7)

Kita tidak terjamin dengan keinginan akan nikmat-nikmat yang lainnya, tapi kita akan terjamin diberi nikmat tambahan dengan mensyukuri apapun yang sudah ada. Itulah mengapa bila orang yang banyak keinginan namun tidak pernah bersyukur akan ditutup pintu-pintu nikmat yang lainnya. Sungguh celakalah orang-orang yang tidak pernah bersyukur. Tetapi jika kita menjadi ahli syukur, maka bukan keinginan yang akan mendatangkan nikmat melainkan syukur itulah yang akan mendatangkan nikmat. Subhanallah, sungguh-sungguh begitu nikmat bersyukur itu.

Syukurilah nikmat yang ada, janganlah kita melepaskan nikmat yang besar hanya karena kita tidak mensyukuri nikmat yang kecil. Karena sesungguhnya banyak sekali hal-hal kecil yang diabaikan begitu saja tanpa sempat kita syukuri. Maka dari itu, banjirilah hidup ini dengan air mata tobat dan banjirilah hidup ini dengan air mata syukur. Air mata tobat membuat penghalang-penghalang karunia menjadi hilang, air mata syukur membuat nikmat yang ada ternikmati dan yang nikmat yang belum ada akan datang. Bila kita sadari, sungguh bahwa syukur itu begitu indah, membuat hidup menjadi terasa lebih bermakna. Ketahuilah, tidak ada yang akan membuat hidup kita lebih bahagia selain dengan selalu mensyukuri nikmat dan menikmati syukur. Maka dari itu syukurilah nikmat dan nikmatilah syukur.

27 Maret 2014 | Penceramah : ulama-Abdullah Gymnastiar-2.jpg | Kegiatan : Ceramah Umum
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

7 Desember 2019 pukul 13.51

Lebih jauh lagi mengenai nikmat lingkungan kita. Kita diberi nikmat oleh Allah dengan dikirim di tengah-tengah lingkungan yang baik.
LukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AGAM MADANI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger