Bertafakur Saat Ditimpa Musibah


Akhir-akhir ini Indonesia sedang dirundung kesedihan. Musibah berupa bencana telah menimpa beberapa daerah di Indonesia. Sebut saja bencana letusan Gunung Sinabung di Medan, Sumatra Utara. Lalu ada bencana Banjir di beberapa kota, seperti Manado, Indramayu, Tangerang, Jakarta, dan yang lainnya. Entah sudah berapa orang nyawa yang melayang serta kerugian yang diderita akibat dari bencana-bencana ini.

Orang-orang bijak pernah berkata bahwa dibalik semua musibah pasti terdapat sebuah hikmah. Oleh karena itu, daripada kita terlalu banyak menangisi musibah, berkeluh kesah ataupun menyalahkan keadaan lebih baik kita merenungkan/memikirkan apa hikmah dibalik semua bencana yang telah menimpa negeri ini.

Merenungkan/memikirkan hikmah atau biasa disebut Bertafakur itu sangat penting, terlebih saat kita berada diposisi sedang tertimpa musibah. Jika kita tidak menyempatkan diri untuk bertafakur atas musibah ini maka dalam diri kita akan timbul sikap selalu berkeluh kesah, pesimis, menyalahkan keadaan, menyalahkan cuaca, menyalahkan alam atau bahkan sampai menyalahkan Allah. Hal tersebut tentu saja berbahaya karena akan membuat pudarnya cahaya keimanan.

Berbeda dengan yang memiliki waktu untuk bertafakur, maka ia akan menganggap musibah yang menimpanya adalah sesuatu yang memang sudah ditakdirkan Allah untuknya agar ia mendapat sesuatu pelajaran dari musibah tersebut. Bila sudah seperti itu, ia akan mendapatkan pencerahan yang baik, sehingga musibah ini tak akan mampu membuatnya menangis, justru malah membuat ia semakin dekat dengan Allah SWT.

Seseorang yang bertafakur disaat tertimpa musibah akan selalu memahami maksud baik Allah terhadap setiap pristiwa yang dialaminya. Dan keyakinan dalam hatinya justru terus-menerus bertambah kokoh, meyakini bahwa tidak mungkin Allah akan berubah menjadi Maha Pembenci, sebab Dia adalah Maha Penyayang. Bertafakur sejatinya adalah berfikir menggunakan akal sehat untuk menemukan hikmah dalam setiap peristiwa yang dialaminya. Dengan begitu, maka kita akan mengerti secara jelas bagaimanakah kita seharusnya menyikapi musibah yang telah terjadi.

Musibah yang banyak terjadi sekarang ini, bila dipikir dengan akal pasti kita akan mengatakan bahwa musibah adalah sesuatu yang buruk. Musibah itu identik dengan kesengsaraan atau kesialan. Tapi ketahuilah, bila kita berfikir musibah itu buruk, maka respon sikap kita terhadap musibah pun akan menjadi buruk. Tak jarang orang banyak yang menjadi stress saat tertimpa musibah karena kita berfikir musibah itu buruk.

Ada baiknya saat ditimba musibah, proses berfikir harus diiringi dengan dzikir. kita harus selalu ingat bahwa Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Allah tidak akan pernah berbuat dzalim terhadap hambaNya, malah Ia Maha Adil. Allah Maha Pandai, Maha Pengatur lagi Maha Suci. Allah selalu mendengar doa hamba-hamba-Nya.

Pada hakikatnya, musibah yang menimpa kita tiada lain karena Allah ingin kita mendapatkan pelajaran (hikmah). Sebenarnya betapa banyak kenikmatan-kenikmatan yang harus disyukuri diantara sayatan-sayatan musibah. Musibah adalah tanda cinta Allah kepada kita. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw pernah menyatakan, "Jika Allah sudah mencintai suatu kaum maka Allah SWT akan memberikan bala, ujian atau cobaan". Inilah yang harus ditekankan dalam pikiran kita, bahwa musibah bagi orang yang beriman merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada kita.

Itulah pentingnya bertafakur saat kita ditimpa musibah. Musibah yang menurut pandangan orang lain itu suatu yang buruk akan berbalik menjadi suatu yang baik saat kita mentafakuri musibah tersebut. Musibah adalah ujian keimanan, karena itu semoga dengan bertafakur keimanan kita benar-benar bisa diakui oleh Allah SWT.

"Adakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja oleh Allah untuk menyatakan, "aamannaa" (kami telah beriman) padahal Kami belum lagi memberikan ujian kepada mereka. Sungguh telah Kami uji umat sebelum mereka, dengan ujian itu jelaslah oleh Kami siapa yang benar pengakuan keimanannya itu dan siapa pula yang dusta". (Al Ankabuut : 2-3). (Sumber. Salingsapa.com)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AGAM MADANI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger